Senin, 30 Agustus 2010

Brandon ft. Septian Dwi Cahyo FINAL3 Indonesia Mencari Bakat 1 AUG 2010 ...

Funky Papua ft. Zhoron'k Dancer on FINAL4 Indonesia Mencari Bakat 8 AUG ...

Funky Papua FINAL4 Indonesia Mencari Bakat 7 AUG 2010 [HD-Full Ending]

Funky Papua FINAL1 Indonesia Mencari Bakat 17 July 2010 [HD]

Funky Papua & Rumingkang FINAL1 Indonesia Mencari Bakat 18 July 2010 [HD]

Funky Papua FINAL3 Indonesia Mencari Bakat 31 July 2010 [HD]

Funky Papua SEMIFINAL6 Indonesia Mencari Bakat 3 July 2010

Funky Papua Dancer Indonesia Mencari Bakat (IMB) Trans Tv 21 Agustus 2010

Indonesia Mencari Bakat - Hudson & Funky Papua 11 July 2010

imb group2 semifinalis Funky Papua JPMillenix live on TransTv 16may2010

Funky Papua Indonesia Mencari Bakat 14 agustus 2010

Funky Papua feat Sherina SEMIFINAL4 Indonesia Mencari Bakat live on Tran...

Funky Papua SEMIFINAL Indonesia Mencari Bakat live on TransTv 29 May 2010

Indonesia Mencari Bakat 13 June 2010 - Collaboration between Funky Papua...

Funky Papua IMB 24/07/2010 | Putaran final Indonesia Mencari Bakat

Funky Papua SEMIFINAL5 Indonesia Mencari Bakat live on TransTv 26 Jun 2010

Funky Papua Brandon Fay Nabila Collaboration SEMIFINAL2 Indonesia Mencar...

Funky Papua SEMIFINAL3 Indonesia Mencari Bakat live on TransTv 12 Jun 2010

Funky Papua SEMIFINAL2 Indonesia Mencari Bakat live on TransTv 5 Jun 2010

Funky Papua | Dance Performance | Indonesia Mencari Bakat

Funky Papua Indonesia Mencari Bakat Group2 live on TransTv 8 May 2010

Sabtu, 07 Agustus 2010

Kisah nyata ini terjadi di sebuah Rumah Sakit di Tennessee, AS. Seorang ibu muda, Karen namanya sedang mengandung bayinya yang kedua. Sebagaimana layaknya para ibu, Karen membantu Michael anaknya pertama yang baru berusia 3 tahun bagi kehadiran adik bayinya.

Michael senang sekali akan punya adik. Kerap kali ia menempelkan telinganya di perut ibunya. Dan karena Michael suka bernyanyi, ia pun sering menyanyi bagi adiknya yang masih di perut ibunya itu. Nampaknya Michael amat sayang sama adiknya yang belum lahir itu.

Tiba saatnya bagi Karen untuk melahirkan. Tapi di luar dugaan, terjadi komplikasi serius. Baru setelah perjuangan berjam-jam adik Michael dilahirkan. Seorang bayi putri yang cantik, sayang kondisinya begitu buruk sehingga dokter yang merawat dengan sedih berterus terang kepada Karen; bersiaplah jika sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi. Karen dan suaminya berusaha menerima keadaan dengan sabar dan hanya bisa pasrah kepada yang Kuasa. Mereka bahkan sudah menyiapkan acara penguburan buat putrinya bila sewaktu-waktu dipanggil Tuhan.

Lain halnya dengan kakaknya Michael, sejak adiknya dirawat di ICU ia merengek terus,
“Mama, ... aku mau nyanyi buat adik kecil!” Ibunya kurang tanggap.
“Mama, ... aku pengen nyanyi!” Karen terlalu larut dalam kesedihan dan kekuatirannya.
“Mama, ... aku kepengen nyanyi!”

Ini berulang kali diminta Michael bahkan sambil meraung menangis. Karen tetap menganggap rengekan Michael rengekan anak kecil. Lagi pula ICU adalah daerah terlarang bagi anak-anak. Baru ketika harapan menipis, sang ibu mau mendengarkan Michael. Baik, setidaknya biar Michael melihat adiknya untuk yang terakhir kalinya. Mumpung adiknya masih hidup!

Namun ia dicegat oleh suster didepan pintu kamar ICU. Anak kecil dilarang masuk! Karen ragu-ragu.
“Tapi, suster.... “ Suster tak mau tahu.
“Ini peraturan! Anak kecil dilarang dibawa masuk!”

Karen menatap tajam suster itu, lalu katanya: “Suster, sebelum menyanyi buat adiknya, Michael tidak akan kubawa pergi! Mungkin ini yang terakhir kalinya bagi Michael melihat adiknya!” Suster terdiam menatap Michael dan berkata, “Tapi tidak boleh lebih dari lima menit!”

Demikianlah kemudian Michael dibungkus dengan pakaian khusus lalu dibawa masuk ke ruang ICU. Ia didekatkan pada adiknya yang sedang tergolek. Michael menatap lekat adiknya, lalu dari mulutnya yang kecil mungil keluarlah suara nyanyian yang nyaring,
"...You are my sunshine, my only sunshine, you make me happy when skies are grey ..."
Ajaib! Si adik tiba-tiba langsung memberi respon. Seolah ia sadar akan sapaan sayang dari kakaknya.

“You never know, dear, How much I love you. Please don't take my sunshine away.” Denyut nadinya menjadi lebih teratur. Karen dengan haru melihat dan menatapnya dengan tajam dan, “Terus, ... terus Michael! Teruskan sayang...” bisik ibunya.

“ ... The other night, dear, as I laid sleeping, I dream, I held you in my hands ...“ dan sang adikpun meregang, seolah menghela napas panjang. Pernapasannya lalu menjadi teratur.

“... I'll always love you and make you happy, if you will only stay the same ...” Sang adik kelihatan begitu tenang, sangat tenang.

Lagi sayang! bujuk ibunya sambil mencucurkan air matanya. Michael terus bernyanyi dan..
adiknya kelihatan semakin tenang, relaks dan damai, lalu tertidur lelap. Suster yang tadinya melarang untuk masuk, kini ikut terisak-isak menyaksikan apa yang telah terjadi atas diri adik Michael dan kejadian yang baru saja ia saksikan sendiri.

Hari berikutnya, satu hari kemudian si adik bayi sudah diperbolehkan pulang. Para tenaga medis tak habis pikir atas kejadian yang menimpa pasien yang satu ini. Mereka hanya bisa menyebutnya sebagai sebuah terapi ajaib, dan Karen juga suaminya melihatnya sebagai mujizat kasih Allah yang luar biasa, sungguh amat luar biasa! Tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Bagi sang adik, kehadiran Michael berarti soal hidup dan mati. Benar bahwa memang kasih Allah yang menolongnya. Dan ingat kasih Ilahi pun membutuhkan mulut kecil si Michael untuk mengatakan "How much I love you". Dan ternyata kasih Ilahi membutuhkan pula hati polos seorang anak kecil "Michael" untuk memberi kehidupan. Itulah kehendak Tuhan, tidak ada yang mustahil bagiNya bila Ia menghendaki terjadi.

Kadang hal-hal yang menentukan, dalam diri orang lain. Datang dari seseorang yang kita anggap lemah. Hadir dari seseorang yang kita tidak pernah perhitungkan.

1Yoh 3:14
Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.

Rabu, 04 Agustus 2010

Jay Ho Full Song

Jai Ho Jai Ho

Jai Ho Jai Ho
Jai Ho Jai Ho
Chakh Le Ho Chakh Le Ye Raat Shahad Hai Chakh Le
Rakh Le Haan Dil Hai Dil Aakhri Had Hai Rakh Le
Kala Kala Kajal Tera Koi Kala Jadoo Hai Na

Kala Kala Kajal Tera Koi Kala Jadoo Hai Na
Aaja Aaja Jind Shamiyane Ke Tale
Aaja Jariwale Nile Aasman Ke Tale, Jai Ho, Jai Ho
Jai Ho Jai Ho
Jai Ho Jai Ho

Kab Se Ha Kab Se Tu Lab Pe Ruki Hai Keh De
Keh De Ha Keh De Ab Aankh Jhuki Hai.. Keh De

Aisi Aisi Roshan Aankhe Roshan Dono Bhi Hai Hai Kya
Aaja Aaja Jind Shamiyane Ke Tale
Aaja Jariwale Nile Aasman Ke Tale
Jai Ho Jai Ho
Jai Ho Jai