Senin, 25 Januari 2010

" Esensi dari Kesepian "

Ada masa dimana kita Mengalami situasi yang kurang mengenakan........'suatu perasaan ditinggalkan'.... 'tidak di perhatikan'... 'perasaan sepi' ....'sepertinya semua orang telah meninggalkan kita seorang diri '...Artikel ini menolong kita untuk memahami... 'SEBENARNYA KITA TIDAK PERNAH SENDIRIAN'.....Harapan dan Doa ...setelah membaca Artikel ini... saudara dapat menangkap ESSENSI DARI KESEPIAN... yang sahabat Alami.... GOD BLESSSS...selamat menikmati berkat Tuhan....

Beberapa waktu yang lalu, saya melihat acara televisi yang berjudul Charlie Brown Valentine Special.
Adegan yang menyentuh hati saya dalam acara itu ialah adegan yang
memperlihatkan pesta hari Valentine di sebuah sekolah. Setiap siswa
membawa kartu Valentine dan menaruh kartunya itu di dalam sebuah kotak
bagus yang sudah disediakan di situ. Kotak tersebut lalu di kocok dan
salah seorang siswa mulai membagikan kartu-kartu tersebut sesuai dengan
nama yang tercantum pada amplopnya masing-masing. Charlie Brown duduk
di bangkunya. Dengan sabar ia menunggu; ia berharap akan mendapat
beberapa kartu Valentine, tetapi Charlie Brown tidak mendapat satu
kartupun. Saat itu ketika saya melihat Charlie Brown, saya dapat turut
merasakan kekosongan dan kesedihan yang berkecamuk di dalam dirinya. Ia
merasa ditolak. Seperti itulah rasanya kesepian.

Kesepian
adalah suatu perasaan tidak dikasihi—perasaan tidak diperhatikan oleh
orang lain. Kesepian dapat merupakan perasaan yang paling mematahkan
semangat hidup seseorang. Masalah kesepian
banyak dialami orang-orang zaman sekarang. Penyelidikan menyatakan
bahwa kesepian merupakan masalah terbesar yang dihadapi oleh para
remaja masa kini.

Apa yang dinamakan kesepian?
Kesepian
pada khususnya adalah suatu perasaan. Kesendirian merupakan masalah
fisik, (keberadaannya “sendiri”) tetapi kesepian merupakan masalah
psikologis atau kejiwaan. Seorang yang sendirian dapat menimbulkan rasa
kesepian. Kesepian pada dasarnya adalah suatu perasaan
tidak dicintai atau tidak penting bagi orang lain; tidak dipedulikan
oleh seorangpun. Sering kali perasaan itu timbul karena saudara tidak
menerima kasih dan perhatian seseorang sebanyak yang saudara perlukan. Rasa kesepian biasanya datang meruak pada saat seseorang merasa tertekan, tidak bergairah hidup, dan perasaan hampa.

Banyak
hal dapat menjadi penyebab kesepian, diantaranya: kebosanan, terlalu
lama sendirian, melihat orang lain berkencan, melihat orang lain
memasuki jenjang pernikahan, keletihan jiwa, penyakit, putus cinta,
keputusasaan, keramaian dalam pesta, kenangan hubungan cinta yang sudah
berlalu. Itu semua merupakan hal-hal yang dapat menimbulkan rasa kesepian.

Kelihatannya
saat-saat seorang anak muda melihat teman-temannya berkencan dan
beria-ria merupakan saat-saat yang rawan baginya untuk dilanda
kesepian. Kesepian itu ada yang di dalam kehendak Tuhan, dan ada yang di luar kehendakNya. Adalah suatu kekeliruan bila kita melihat semua kesepian itu buruk. Memang benar, tidak jarang kesepian merupakan akibat dari kesalahan kita sendiri. Kesepian
timbul karena kita terlalu memikirkan dan mengasihani diri sendiri.
Selama kita lebih memikirkan diri sendiri dari pada orang lain, kita
akan merasa kesepian.

Di sisi lain, kesepian kadang-kadang dapat juga datang dari Tuhan sebagai suatu pemberian! Seperti yang dikatakan Bruce Larson, “Pada
dasarnya kesepian itu merupakan suatu pemberian karena melalui kesepian
kita diingatkan Tuhan untuk mengisi kekosongan yang kita alami itu.
Kesepian mendorong kita untuk berhubungan dengan Tuhan dan dengan orang
lain.” Kalau kesepian tidak ada, maka dorongan untuk
hidup bersekutu dengan Tuhan dan dengan saudara-saudara seiman di dunia
inipun tidak akan ada.

Dari Alkitab kita mengetahui bahwa
Tuhan mengizinkan orang-orang kudusNya mengalami saat-saat sendirian
dan mengalami kesepian. Maksudnya ialah untuk mengajar agar mereka
hanya bergantung sepenuhnya kepada Dia. Kita mengetahui bahwa
bertahun-tahun Daud mengembara seorang diri di bukit dengan domba-domba
gembalaannya. Kita juga mengetahui bagaimana Jusuf di buang oleh
saudara saudaranya dari keluarganya dan kemudian hidup kesepian sebagai
budak. Empat-puluh tahun lamanya Musa mengangon kambing dombanya di
padang. Juga ada bukti yang mengungkapkan bahwa Rasul Paulus pernah
tinggal di padang selama tiga tahun. Nabi Elia juga adalah orang yang
hidup sendirian di padang seperti halnya dengan Yohanes Pembaptis. Di
masa-masa mereka sedang sendirian dan kesepian itu, Tuhan membentuk
watak mereka.

Bila Tuhan hendak memakai
seseorang untuk suatu tujuan khusus, sering kali Ia terlebih dahulu
mendisiplinkan orang itu dengan masalah kesepian
sebagaimana yang dilakukanNya terhadap tokoh-tokoh dalam Alkitab. Kita
sering berdoa, “Tuhan pakailah saya.” “Tuhan, bentuklah saya agar
Tuhan dapat memakai saya.”

Kedewasaan rohani
yang kita butuhkan untuk melayani Tuhan sering tercapai melalui
penderitaan. Tidak ada jalan pintas untuk memperoleh kematangan rohani.
Lembah-lembah kepedihan harus kita lewati sebelum dapat mencapai puncak
kemenangan; duka harus kita alami sebelum menuai suka cita; dan
masa-masa krisis harus kita jajaki sebelum kita dapat menjadi seperti
Yesus. Jadi salah satu tujuan utama dari kesepian ialah untuk mendekatkan kita kepada Tuhan, sekaligus mendorong agar kita beriman.

Tuhan
lebih mengutamakan kekudusan kita dari pada kenikmatan hidup kita pada
saat sekarang ini. Oleh sebab itu, proses pengudusan itu sering kali
begitu menyakitkan dan tidak nikmat. Kesepian adalah
sebagian dari program Tuhan. Ia akan mengizinkan kita berada seorang
diri dan dilanda kesepian dengan maksud untuk mendekatkan kita
kepadaNya.

Bagaimana menghadapi kesepian?
Ada
cara yang benar dan ada pula cara yang salah dalam menghadapi masalah
kesepian. Berikut ini adalah salah satu contoh yang salah dalam
menghadapi kesepian: Saudara sedang merasa kesepian. Lalu saudara
berpikir, “Kalau saja ada seseorang yang mencintai saya, tentu saya
tidak akan kesepian seperti ini.” Semakin saudara memikirkan hal
tersebut, semakin Saudara merasa tertekan. Akhirnya saudara menjadi
marah. “Tuhan, kenapa Kau tidak beri saya pacar (seorang suami atau
seorang istri)?. Kau telah berjanji akan memenuhi segala kebutuhan
saya. Saya membutuhkan seseorang.” Mungkin juga saudara menjadi marah
kepada diri sendiri, “Kalau saja saya tidak membosankan dan sejelek
ini!” Reaksi seperti ini hanya akan membuat saudara merasa bersalah.
Mengapa? Karena saudara tahu bahwa marah adalah sesuatu yang salah.
Akibatnya Saudara akan menjadi semakin tertekan. Tanpa disadari,
saudara sudah terperangkap ke dalam lingkaran setan.

Kalau begitu, bagaimana sebaiknya Saudara menghadapi masalah kesepian? Pertama-tama, bersikaplah jujur terhadap Tuhan. Katakan bagaimana perasaan saudara yang sebenarnya. Kemudian mengucap syukurlah atas kesepian Saudara,
dan setujuilah bahwa Ia mengizinkan saudara kesepian karena Ia
mempunyai maksud. Ingatlah, Saudara bukan satu-satunya orang yang
pernah merasa kesepian. Dengan rela dan tanpa berbantah-bantah, terimalah kesepian saudara sebagai kehendak Tuhan.

Ingatlah,
Tuhan mengizinkan kesepian meruak dalam hidup saudara karena Ia hendak
mengajar saudara untuk lebih bergantung kepadaNya. Ia menghendaki
Saudara sadar bahwa “Tuhan adalah segala-galanya bagi Saudara”.

Minggu, 24 Januari 2010

" Mendengarkan cinta "

“ Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, sebagaimana sepatutnya terhadap orang-orang yang mencintai nama-MU “. (Mazmur 119:132)


Manusia memang makhluk rumit. Dan suka aneh sendiri.
Hal-hal yang mw kita omongin, atau yg hrs kita bilang, justru malah nggak pernah kita ungkap.
Parahnya lagi, kita terbiasa pake simbol-simbol atau kata-kata lain buat nunjukin arti sebenarnya, dan seringnya maksud kita itu jadi nggak terkomunikasikan dan bikin orang lain ngerasa bete, nggak disayang, nggak dihargai.

Iya sih, ada saat-saat kita ngerasa nggak nyaman mengekspresikan cinta yang kita rasa. Karena takut mempermalukan orang lain, atau diri kita sendiri, kita ragu buat bilang, "I love you". Jadinya, kita menyampaikan perasaan itu lewat kata-kata yang lain; "jaga diri baik-baik", "belajar yang bener","hati-hati di jalan", "jangan ngebut", "jangan lupa makan".

Tapi sebenarnya, itu cuma opsi-opsi lain dari perkataan yang sesungguhnya;
"saya sayang kamu",
"saya peduli sama kamu",
"kamu sangat berarti buat saya",
"saya nggak mau kamu terluka".

So, nggak ada salahnya kita coba MENDENGARKAN CINTA lewat kalimat-kalimat yang dikatakan orang lain. Ungkapan eksplisit itu penting, tapi bagaimana kita mengungkapkannya bisa jadi jauh lebih penting. Setiap pelukan bermakna cinta meski kata-kata yang keluar sangat berbeda. Setiap perhatian yang diberikan orang lain menyimpan cinta walau bentuknya kaku, atau mungkin kasar. Yang pasti, kita harus mencari dan mendengar cinta yang ada di baliknya.

Seorang ibu bisa ngomelin anaknya karena nilai rapot atau kamar yang berantakan. Si anak mungkin hanya mendengar omelannya. Tapi kalo dia bener-bener MENDENGAR, dia bakal mendapatkan cinta di sana. Kepedulian dan cinta ibunya muncul dalam bentuk omelan. Tapi gimana pun juga, itu adalah cinta.

Seorang gadis pulang larut malam, dan akhirnya dapet kuliah gratis dari bokapnya. Gadis itu cuma nangkep kemarahan sang bokap. Tapi kalo dia mencoba untuk MENDENGARKAN CINTA, dia bakal menemukannya. "Kamu gimana sih, Papa jadi khawatir sama kamu," kata bokapnya. Tau nggak, itu sama aja dengan "Papa sayang dan peduli sama kamu. Kamu sangat berarti buat Papa" yang sayangnya, nggak tersampaikan dengan lisan.

Kita mengungkapkan cinta dalam banyak cara - hadiah ulang tahun, pesan-pesan kecil, dengan senyuman, dengan air mata. Cinta nggak hanya ada dalam kata-kata, tapi juga dalam diam. Dan seringkali kita menunjukkan cinta dengan memaafkan orang yang nggak mau mendengar cinta yang kita sampaikan.

Masalah dalam "mendengarkan cinta" adalah kesulitan dan keterbatasan kita untuk mengerti bahasa cinta yang dipakai orang lain. Yang kerap terjadi, kita jarang mendengarkan orang lain. Kita mendengar kata-kata, tapi kita nggak mempertimbangkan ekspresi atau tindakan-tindakan yang mengiringi kata-kata itu. Sering juga kita cuma bisa mendengar hal-hal negatif, penolakan, kesalahpahaman dan mengabaikan cinta yang menjadi dasarnya.

Dengerin deh, cinta-cinta yang ada di sekitar kita. Kalo kita bener-bener berusaha mendengarkan, kita bakal temui bahwa kita sebenarnya memang dicintai. Mendengarkan cinta bisa membuat kita sadar bahwa dunia ini adalah tempat yang begitu indah.

Cinta adalah anugerah.
Membuat kita tertawa.
Membuat kita bernyanyi.
Membuat kita sedih.
Membuat kita menangis.
Membuat kita bertanya "kenapa?"
Membuat kita menerima.
Membuat kita memberi.

Dan yang paling penting,
Membuat kita HIDUP.
Bukanlah kehadiran atau ketidakhadiran yang penting;
kita nggak perlu merasa kesepian meski kita sedang sendiri. Sendiri itu perlu, lho.
Dan itu jangan sampe membuat kita jadi kesepian.
Yang jadi masalah bukan berada bersama seseorang,
tetapi berada untuk seseorang.

Jangan pernah ragu nyatakan cinta. Jujurlah dengan apa yang kita rasa dan katakan. Nggak ada ruginya mengekspresikan diri. Ambil kesempatan untuk mengungkapkan pada seseorang betapa pentingnya dia buat kita. Lakukan, buat perubahan, hindari penyesalan.

Dan satu lagi, tetaplah dekat dengan kawan dan keluarga, karena mereka sudah berjasa membangun diri kita yang sekarang. Cinta memang ada untuk ditebarkan. Dan saat cinta yang kita berikan diterima, atau dibalas, itulah saat hidup menjadi penuh makna.

Have a lovely day
JC love u..:)